DI BALIK PENYAKIT TIFUS
TIFUS? BAGAIMANA BISA? SIAPA PENYEBABNYA?
Salmonella typhosa
Tifus, penyakit yang sering didengar
tapi kita kadang tidak terlalu peduli siapa yang menyebabkan penyakit ini. Tifus
merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhosa. Klasifikasinya sebagai berikut:
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family :
Enterobacteriaceae
Genus :
Salmonella
Spesies :
Salmonella typhosa
Sumber: (http://itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/Salmonella%20sp.pdf)
1.
WHAT?
APA CIRI MORFOLOGINYA?
Salmonella typhosa merupakan bakteri
batang gram negatif dan tidak membentuk spora, serta memiliki kapsul. Bakteri
ini juga bersifat fakultatif, dan sering disebut sebagai facultative intra-cellular
parasit. Dinding selnya terdiri atas murein, lipoprotein, fosfolipid, protein, lipopolisakarida
(LPS) dan tersusun sebagai lapisan-lapisan (Dzen, 2003). Termasuk bakteri gram
negatif karena tidak dapat mempertahankan zat warna metil ungu pada metode
pewarnaan gram. Bakteri ini tahan hidup dalam air yang membeku, bergerak
dengan flagel peritrik, tipe metabolisme bersifat fakultatif anaerob, ukurannya
2-4 mm, hidup dalam kondisi aerobik dan anaerobik fakultatif, tumbuh pada suhu antara 5–47⁰C dengan suhu optimum
35–37⁰C, dan dapat tumbuh
pada pH 4,1- 9,0 dengan pH optimum 6,5-7,5.
2. WHERE?
DIMANA HABITATNYA?
Habitat alaminya di usus manusia dan
hewan. Karena habitat aslinya yang berada di dalam usus manusia maupun
binatang, bakteri ini dikelompokkan ke dalam enterobacteriaceae (Brooks, 2005).
Lingkungan yang menjadi sumber bakteri ini antara lain air, tanah, serangga, pabrik,
dapur, kotoran hewan, dan makanan mentah. Bahan pangan dapat bertindak sebagai
substrat atau perantara bagi pertumbuhan mikroorganisme patogen dan menularkan
penyakit.
3.
WHEN
SAAT
KAPAN BERPERAN NEGATIF?
S.
typhosa berperan
negatif saat suhu di lingkungan menjadi hangat, maka dari itu infeksi oleh
bakteri ini lebih banyak terjadi saat musim panas dan mudah masuk ke tubuh
manusia melalui makanan yang dimasak dengan proses pemanasan tidak tepat. Salmonella
mampu membelah diri setiap 20 menit sekali pada suhu hangat. Saat yang paling
mudah terserang oleh bakteri ini yaitu saat suatu organisme memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah.
4.
HOW
BAGAIMANA PROSES PENGINFEKSIANNYA?
Infeksi terjadi akibat mengkonsumsi
makanan yang terkontaminasi. Saat makanan yang terkontaminasi masuk ke dalam
usus, di dalam usus halus Salmonella berpenetrasi di epitel dan masuk ke dalam
jaringan sub-epitel sampai lamina propia. Mekanisme biokimia yang terjadi saat
penetrasi menyerupai fagositosis. Setelah penetrasi, bakteri difagosit
oleh makrofag, berkembang biak, dan dibawa oleh makrofag ke bagian tubuh yang
lain. Salmonella mengandung kompleks lipopolisakarida (LPS) yang berfungsi
sebagai endotoksin. Endotoksin dapat merangsang pelepasan zat pirogen dari
sel-sel makrofag dan sel-sel polimorfonunuklear (PMN) sehingga mengakibatkan
demam.
BAGAIMANA GEJALA YANG DITIMBULKAN?
Gejala umum tampak 12-36 jam setelah mengkonsumsi
makanan yang terkontaminasi. Gejala-gejala tersebut yaitu :
a. Panas badan semakin
hari bertambah tinggi, terutama pada sore dan malam hari.
b. Terjadi selama 7-10
hari, kemudian panasnya menjadi konstan dan kontinyu.
c. Diare, sakit kepala,
muntah-muntah, pusing, demam dan kadang-kadang didahului sakit kepala dan
menggigil.
d. Hilangnya nafsu
makan.
e. Memiliki masa inkubasi
7-14 hari.
5. WHY
MENGAPA KUAT TERHADAP SUHU PANAS?
Pada
Salmonella memiliki tiga jenis antigen
utama, yaitu :
a. Antigen somatik atau
antigen O. Antigen ini adalah bagian dinding sel bakteri yang tahan terhadap
pemanasan 100°C, alkohol dan asam. Struktur antigen somatik mengandung
lipopolisakarida. Antibodi yang terbentuk terhadap antigen O adalah IgM.
b. Antigen Flagel atau
antigen H. Ditemukan dalam 2 fase, yaitu fase 1 spesifik dan fase 2 tidak
spesifik. Antigen H dapat dirusak oleh asam, alkohol, dan pemanasan diatas 60°C.
c. Antigen Vi atau
antigen kapsul. Antigen ini merupakan polimer polisakarida bersifat asam yang
terdapat pada bagian yang paling luar badan bakteri. Antigen Vi dapat
dirusak oleh asam, fenol, dan pemanasan 60°C selama 1 jam.
6. HOW
BAGAIMANA SOLUSINYA?
Makanan
dan minuman yang terkontaminasi merupakan transmisi Salmonella sp. Maka perlu
diperhatikan faktor kebersihan lingkungan, pembuangan sampah, cara memasak air
dan bahan makanan secara benar untuk pencegahan (Karsinah et al, 1994).
Sebagai pencegahan, menjaga kebersihan
makanan dan lingkungan menjadi hal utama yang harus dilakukan. Hindari makanan
mentah dan cuci tangan menggunakan sabun setelah beraktivitas. Saat memasak
makanan harus sampai matang, dan dilakukan dengan suhu di atas 60°C. Menjaga
kesehatan tubuh dengan makanan bergizi seimbang, istirahat, dan olahraga. Sebagai
pengobatan bisa menggunakan antibiotik, contohnya ciprofloxacin. Namun
penggunaan antibiotik dengan rutin tidak disarankan, karena dapat meningkatan
resistensi bakteri.
SIAPA
YANG MENERAPKAN SOLUSINYA?
Usaha pencegahan dilakukan oleh diri masing-masing.
Usaha pengobatan tentunya dilakukan oleh dokter yang ahli di bidangnya. Namun
sebaik-baiknya pengobatan, masih lebih baik pencegahannya.
BAGAIMANA
USAHA PENCEGAHAN YANG DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT?
Usaha pencegahan yang dapat dilakukan
oleh masyarakat yakni dengan mengadakan Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat
umum, mengenai identifikasi atas semua pembawa atau media penularan, serta
sumber kontaminasi dari ketersediaan air.
DAFTAR
PUSTAKA
Dzen, Sjoekoer. M, dkk. Bakteriologik Medik. Malang: Bayumedia. 2003
Karsinah, Lucky HM,
Suharto, Mardiastuti. Batang Gram Negatif.
Jakarta: Binarupa Aksara. 1994
Kris Cahyo. Salmonella sp. http://itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/Salmonella%20sp.pdf.
Diakses
pada tanggal 6 Juni 2015, pukul 11:00 WIB
Rah Marbun. Salmonella.
2012. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31283/3/Chapter%20II.pdf.
Diakses pada tanggal 6 juni 2015, pukul 19.42 WIB
Wike Marelita. Makalah Salmonella. http://www.academia.edu/9743865/MAKALAH_SALMONELLA.
Diakses pada tanggal 6 Juni 2015, pukul 09:20 WIB